« Home | Bersama kita bisa » | A Translation assistance service » | Sesaat » | Oktober mengikis sang musafir » | 26 Desember » | JAKARTA seperti Ibu Jari » | LARANGAN MEROKOK MEMBLE » | SMS Lebaran » | Kadaluarsa » | Keselek biji kedondong » 

Sunday, November 09, 2008 

Tidak punya otak

ooh ya.... tak enteni nang ngarep sekolahmu, ku obrak abrik tempat iku ben ngerti ko'en. Tidak begitu lama sudah datang sekuriti untuk melerai tiga Mahasiswa memakai baju Almamater hijau dengan lima anak SLTA. Walau sudah dipisah, ketiga Mahasiswa tersebut masih memendam amarah dan salah satunya mengumpat dan berkata "Jancuk ko'en".

Terasa aneh di hari kamis siang kemarin sebab kejadian adu mulut antara Mahasiswa dengan anak SLTA di tempat parkir Tunjungan Plasa Surabaya begitu panasnya dan menjadikan ajang hiburan, bagi yang melihat kejadian tersebut.

Dan terlintas di kepala dengan satu kata "Mahasiswa", apakah benar “cara berpikir dewasa, bersikap kritis, pergaulan luas, dan berwawasan jauh ke depan” merupakan ciri para mahasiswa. Aah..otak udang yang terjadi kemarin itu.

Lantas kenapa banyak mahasiswa sekarang ini memiliki perilaku seperti anak SLTA yang masih suka doyan bergaya, modis, hingga bikin onar dan tawuran. Tabiat perilaku rendahan sudah merasuki wilayah kampus hingga menyusup sumsum para mahasiswa.

Jakarta merupakan sentral dan model kebejatan tabiat mahasiswa sekarang ini, tawuran antar kampus, saling lempar batu, merusak fasilitas umum dan contoh bagi kota kota lainnya untuk bisa meniru perilaku tersebut dan tontonan yang memuakkan yang berujung pada korban berdarah.

Memalukan, itulah yang bisa terucap kepada semua mahasiswa sekarang ini sebab seharusnya universitas didirikan untuk menghasilkan orang-orang yang lebih berilmu dibanding anggota masyarakat lain dan beradap dalam sosial dan politik. Apakah benar mahasiswa yang seperti ini disebut kaum intelek tembelek mbleketek ? saya kira benar itu.

Tidak punya otak, pantas diberikan kepada para mahasiswa sekarang ini.
Jangan sampai Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.

Labels:

wah menyaksikan langsung acara gelut ya mas, di TP? gara-gara apa ya mas? duh moso mahasiswa sek seneng gelut rek.. harusnya udah lewat masa2 spt itu hehehehe

Kurang tegasnya pendidik guru di Indonesia serta kurang tegaknya hukum di Indonesia sehingga pelajar dan mahasiswa yg jadi kurang ajar dan semakin tidak teratur, Coba ajah seandainya itu di negri luar seperti Hongkong salah satunya, dari didikan guru dan hukum sehingga membuat pelajar dan mahasiswa jauh sekali prilakunya dengan pelajar di Indosia. Bukan menjelekan bangsa sendiri tp itulah kenyataan

mungkin waktu SMA nggak pernah cangkruk mas. makanya ide-ide blo'onnya telat diekspresikan.

Emang banyak mhsw yg nyebelin, tapi nggak semua lah.

Eh, kok TP? Mampir2 gitu lho.. :P

@Xero : biasa saling senggol sepeda motornya dan tdk smp gelut koq, hanya si Intelek ndorong2x anak SLTA aja.

@CewekNdeso : Setuju mbak.

@Richard : Bisa juga tuh mas ric, enggak pernah cangkruk di bo'ek (perempatan).

@Dew : Yang tdk semua itu lho hanya 20% kali ya. Eee...kerja di TP ya Dew.

dikit2 tawuran..dikit2 tawuran..tawuran kok sedikit2..

kelebihan tenaga kekurangan penyaluran. akhirnya dilampiaskan untuk ngamuk2.. belum kenal blog kali yak? :D

@iam : dikit sih menyerap ilmu sosialnya, makanya dikit-dikit tawuran.

@mpokb : maka dari itu, mahasiswa harusnya punya tempat blog baru ya seperti mpok.

tawur-tawuran .. ngeriii ... kasihan yg di luar mahasiswa tapi kena getahnya

btw ... kaget masuk blogspot

Post a Comment