« Home | Menunggu » | Tidak punya otak » | Bersama kita bisa » | A Translation assistance service » | Sesaat » | Oktober mengikis sang musafir » | 26 Desember » | JAKARTA seperti Ibu Jari » | LARANGAN MEROKOK MEMBLE » | SMS Lebaran » 

Thursday, November 20, 2008 

and just a dialogue in my head

The trouble is I don't hear this in my head as something a person would say.

Ingin sekali saya melempar "jika diperbolehkan" kotoran ayam ke Pemprov DKI dan memberikan sebaris kalimat, Lakukan saja selagi masih ingat di otak, seperti hangatnya tai ayam. Bukan karena tidak suka akan peraturan yang ada di Jakarta yang nota bene sebagai Ibukotanya negeri ini dan merupakan kota terbesar, tetapi semakin lama semakin memperburuk kejiwaan masyarakat. Salah satunya adalah rasa tidakpercaya dan kebencian hingga berakar yang namanya psikopat.

Belum genap hitungan ruas jari akan Kawasan Dilarang Merokok, di sana-sini sudah banyak yang menghiraukan juga bahkan menantang akan larangan tersebut. Larangan memberi sedekah kepada pengemis, Razia penumpang di atap gerbong kereta api, dan lain-lain hingga Operasi Yustisi Kebersihan, dan sudah MANDULNYA Perda DKI Jakarta karena tidak adanya sangsi berkelanjutan. Dengan dalil minimnya satgas penegak hukum maka seenaknya membuat rumor masyarakat yang tidak taat peraturan.

Citra buruk akan semakin melekat "Ibu Kota" Jakarta dikarenakan pemegang kendali melakukan kebijakan seperti ayam baru melakukan hajatnya di kandangnya.

Apakah Anda mengijinkan saya untuk memberi kado tai ayam kepada Pemprov DKI ?

Labels:

ketimbang cari2 orang merokok di jalan atau di pasar, mending nyapu sampah yg berantakan atau nyikat wc umum yak.. manfaatnya jelas langsung terasa..

kado tahi ayam ? hahahahahaha ... se7 !

@ mpokb : Harusnya Foke mendayagunakan bawahannya tuh.

@ Ely : Huuust...jangan bilang2x ya.

Post a Comment