« Home | Kutunaikan untuknya » | Kado Rakyat Indonesia Untuknya » | Kado dari Jokowi untuk Rakyat Indonesia » | Mau jadi koruptor lagi ? » | Wakilnya nyinyir, banyak rakyat yang tertawa » | Golput lagi » | isilah hidupmu » | Menjaga keutuhan NKRI. » | JOKOWI PEMERSATU BANGSA » | Kampanye Yang Mengorbankan! » 

Sunday, April 28, 2019 

Jakarta banjir lagi ? karena waduk belum selesai.

Pembangunan Waduk Ciawi di Bogor dan Waduk Sukamahi di Depok sudah direncanakan tahun 2014 oleh Pemerintah DKI Jakarta dan Jawa Barat, atau zaman Gubernur Joko Widodo. Bila akhir tahun 2019 kedua waduk berfungsi baik maka program Normalisasi dan Naturalisasi Sungai di Jakarta akan berjalan sejalan, tidak menyilang.

Jakarta kebanjiran itu sudah biasa karena fenomena alam, kita harus menyikapi fenomena tersebut dengan bijaksana dan juga harus bersikap sesuai zamannya.  Dahulu penduduk masih belum berjubel di pinggir kali atau sungai, dan zaman sekarang sungai juga danau pun semakin menyempit karena tergerus oleh manusia.

Normalisasi kali atau sungai dibutuhkan karena tuntutan zaman, begitupun dengan konsep Naturalisasi Sungai yang diwacanakan untuk menyikapi alam dan kembali ke alamiah.


Jakarta dengan 1000 masalah sudah sering didengungkan ketika akan terjadi pergantian gubernur dan masalah akan berkurang jika pemimpin memiliki visi - misi yang jelas dan juga dipahami bawahannya. Sebaliknya kondisi akan bertambah 1001 masalah ketika pemimpinnya memiliki visi dan misi tetapi tidak dipahami bawahannya.

Banjir di Jakarta itu ada dua yaitu air hujan yang ada di hulu sungai berada di dataran tinggi tepatnya di gunung gede, gunung pangrango dan daerah puncak, menuju ke hilir kota Jakarta dan air hujan lokal yang cukup deras di Jakarta sendiri.

Banjir kiriman akan bisa teratasi dengan adanya kedua waduk di jawa barat, sehingga tidak ada lagi sumpah serapah dari warga Jakarta. Begitupun Jakarta banjir karena hujan lokal tidak terlalu lama karena warganya tidak membuang sampah sembarangan, Pemprov selalu mengeruk kali atau sungai di wilayahnya, mengecek gorong-gorong, memperbanyak taman kota sebagai resapan air, dan lainnya.

Jakarta banjir lagi jangan menjadi cibiran tetapi menjadi bahan koreksi bagi Gubernur DKI, warga Jakarta sendiri maupun warga sosmed demi kebaikan Jakarta sebagai Ibu Kota.

Kerja gotong royong membersihkan lingkungan sangat diharapkan bagi warga Jakarta yang suka 'cuek' , Gubernur nya juga harus bekerja keras dan cepat karena memang seorang pemimpin untuk mendapatkan hasil yang baik harus dengan kerja kerja dan kerja, bukan dengan kata-kata. Juga kepada warga sosmed, harus banyak bercermin di HP atau layar laptopnya untuk tidak berdo'a seolah banjir yang dulu itu azab pemimpin dan banjir Jakarta sekarang adalah ujian dari Tuhan Yang Maha Esa.

Jakarta kebanjiran lagi, Twitter kebanjiran juga dengan tagar Anies dimana.




Labels: ,