« Home | Menjaring calon » | Embun pagi di pojok Surabaya » | Rai gedhek, muka tembok seperti beton » | Perilaku buruk pengendara motor » | DPRD DKI, Gubernur dan Taman Kanak-kanak » | Stop » | Selamat datang Joko Widodo » | Website tidak bisa dibuka menggunakan Tri AON » | Mohon maaf copy paste » | Kadaluarsa menilai kinerja » 

Thursday, May 05, 2016 

Maaf saya korupsi


Karena dengan perilaku tersebut membuat kerja semakin semangat dan semakin tinggi dosis untuk korupsi maka cara bicaraku akan semakin pelo hingga lupa bahkan pikun untuk mengingatkan tentang kebenaran. Jangan bicara kamus kebenaran atau kemakmuran, itu semua tidak ada dalam otak tumpulku karena makna akan kebusukan, memutarbalik bahkan merusak sudah menjadi hobi atau mainanku. Hanya keluarga dan teman yang bisa aku maafkan, itulah perilaku ku.

Memanusiakan Binatang dan Membinatangkan Manusia merupakan pola fikiranku, hanya keluargaku yang bisa aku manusiakan.

Jangan pernah me-maaf'kan aku karena dalam kamusku tidak ada kata atau kalimat maaf, dalam darahku mengalir darah maling yang selalu berjuang untuk melawan kejujuran. Bila ada pemimpin yang bersih, transparan, dan profesional akan aku sumpal dengan isu negatif. Budaya baru yang kami bangun jangan sampai terkikis oleh segelintir pemimpin yang bersih. Kami membangun budaya Korupsi berjamaah dengan susah payah, keluarga dan teman selalu mendukung langkah maju budaya kami, jangan memaafkan perilaku ku ini. Korupsi akan memperlancar jaringan dan menambah kualitas kerja kami.

-----

Nah.... itulah jahatnya para bandit berdasi sekarang ini, makin berani melawan pemimpin yang bersih dan memutar balik fakta, bahkan mempengaruhi para manusia yang tidak mengetahui.
Wajib hukumnya para koruptor dihukum berat, dimiskinkan serta dicabut hak politik dan mereka para bandit juga harus dipermalukan secara sosial.

Labels: ,

Speechless bacanya. Memang harus dihukum berat biar ada efek jera.

Btw, apa kabar?

Koruptor di Indonesia ini banyak yg kreatif dan ada yg amat bodoh, jg ada yg nyebelin teriak ttg KORUPSI.

Post a Comment