« Home 

Sunday, January 11, 2004 

Mentari menampakkan wujudnya

Mentari telah menampakkan wujudnya, bayang-bayang jalan jembatan segitiga senen terlihat nyata didepan mata dan asap kendaraan pun menerpa rupa hingga bola mata ini memerah. Dibawah jembatan tersebut bapak polisi tak henti-hentinya mengatur serta mengawasi kendaraan yang lalulalang dan sesekali meniupkan pluit kepada angkutan umum agar tidak terlalu lama berhenti menunggu penumpang.

Kucoba melangkahkan kaki ini ke taman depan Atrium, sangat disayangkan karena tanaman yang menghijau tumbuh subur tidak terawat sama sekali juga di sisi timur Atrium. Kemegahan dan keanggunan bangunan tersebut tak sebanding dengan lingkungannya. Baru kusadari langkah kaki ini telah berada di trotoar pasar senen depan jembatan. Seperti lenyap ditelan bumi apa yang ada disana yaitu trotoar yang kudambakan telah beralih fungsi, para pedagang kaki lima telah merebut fasilitas pejalan kaki.

Teringat PERDA yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah DKI tak berfungsi kembali, terbayang waktu dan tenaga untuk merumuskan PERDA tersebut, hingga terkulai lemas diri ini menyaksikan kesemrawutan yang diciptakan para pedagang kaki lima itu.